25 Perawan di Inggris Melahirkan Bayi Tanpa Hubungan Seksual, Bagaimana Bisa?
Setidaknya lebih kurang 25 gadis yang masih perawan telah melahirkan anak di Inggris pada satu tahun belakangan. Mungkin hal ini membuat anda bertanya-tanya, bagaimana ini bisa terjadi?
Ilustrasi wanita setelah melahirkan bayinya |
Ternyata, para gadis muda di Inggris memilih untuk memiliki anak melalui prosedur In Vitro Fertilisation (IVF) atau yang lebih dikenal dengan sebutan bayi tabung. Para wanita ini memilih untuk hamil dan melahirkan anak tanpa melakukan hubungan seksual sebelumnya.
Dilansir dari laporan Dailymail, disebutkan bahwa para wanita ini memiliki latar belakang berbeda, namun memiliki alasan yang hampir sama mengapa memilih proses bayi tabung meski status mereka masih perawan.
Maha Ragunath, Medical Director dari Care Fertility, salah satu klinik bayi tabung mengatakan, "Jumlah wanita lajang untuk prosedur ini meningkat dua kali lipat selama sepuluh tahun belakangan. Setidaknya sepuluh persen dari pasienku kini adalah wanita lajang," terang Ragunath.
Ragunath mengatakan bahwa kebanyakan pasien yang melakukan bayi tabung meski masih perawan bukanlah wanita yang sibuk mengejar karier. Dia mengatakan, rata-rata pasiennya masih berusia sangat muda.
"Kebanyakan dari mereka adalah wanita yang sangat muda, berusia 20-an. Banyak yang masih kuliah, ada juga yang sudah bekerja, dan beberapa masih tinggal bersama orang tuanya," imbuhnya.
"Ketika aku bertanya kenapa mereka melakukan prosedur ini, jawaban paling umum adalah mereka ingin anak tetapi tak mau menunggu sampai pasangan yang tepat tiba. Ada yang tak pernah menjalani hubungan dan tak pernah melakukan hubungan seksual," terangnya.
"Mereka sangat bahagia dan tak peduli akan efek dari memiliki seorang anak, atau apakah akan mempengaruhi hubungan mereka di masa mendatang," pungkasnya.
Untuk prosedur bayi tabung ini, kata Ragunath, pasien dikenakan biaya 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 112 juta.
Namun, prosedur ini telah mendapatkan beragam kritik dan ditentang oleh banyak orang. Sebab, banyak yang memandang pilihan ini seperti meremehkan proses menjadi seorang ibu. Lalu, beberapa kelompok membahasnya dari segi yang bertentangan dengan ajaran agama. Sebab, seorang anak sejatinya membutuhkan naungan dari kedua orangtua yang memiliki rumah tangga stabil.
Selanjutnya dari segi ahli psikologis, dibahas bahwa ibu yang tak pernah menjalani sebuah hubungan dapat membahayakan tumbuh kembang sang anak.