Mari Kita Lihat, Di Level Manakah Rezeki Kita? Simak Artikel Ini
LIHAT!! DI LEVEL MANA REZEKIMU?
Al Quran menjelaskan dengan gamblang rejeki mana yang kita dapatkan. Semua menjadi cermin kita masing-masing, mau sampai mana ikhtiar kita menjemput rezeki Allah.. Yuk simak ini:
1. REZEKI YANG DIJAMIN
“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.”(QS. Hud: 6).
Artinya Allah akan memberikan kesehatan, makan, minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki paling dasar mahluk hidup.
Contoh real:
Pas kamu lapar, ada yang mengirim makanan, ada yang nraktir, pas lapar pulang ke rumah gak ada makanan eh pintu diketuk ada yang ngirim nasi tahlilan lengkap dengan lauknya. Allah yang mengatur sedemikian rupa tepat waktunya.
Seorang ustadz bercerita, tengah malam dia sedang berlatih beladiri di puncak pegunungan terpencil yang gelap gulita. Ketika istirahat, lampu senternya tanpa sengaja menyorot tanah, dia takjub melihat seekor kumbang yang sedang makan dengan lahapnya di puncak gunung yang gelap gulita. Berapa trilyun kumbang dan binatang lainnya yang malam itu juga Allah jamin rezekinya... Allahu Akbar!
2. REZEKI YANG DIUSAHAKAN
“Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya” (QS. An-Najm: 39).
Ini rezeki yang didapat pada level ikhtiar normal, jadi karyawan dengan gaji 3 juta dia dapatkan tiap bulan, gak ikhtiar di jalan lain ya tiap bulan rata-rata rejekinya segitu saja.
Contoh real:
Mau beli mobil harga 300 juta cash juga harus nabung 100 bulan lamanya atau selama 8,5 tahun.. Itupun dengan catatan dia gak makan, gak cari hiburan, gak ganti HP baru, duitnya 3 juta utuh disimpen tiap bulan.
Terus makannya dari mana mas? Yaaaa itu.. Kembali ke level pertama, nunggu traktiran atau dapet kiriman tahlilan.. Hehe
3. REJEKI YANG DIGANTUNG
“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
Naaah.. Allah nantangin kita kali ini, ayo bersyukur dengan rejekimu saat ini, nanti akan ditambah lagi. Gak pernah berburuk sangka pada Allah, ucapan Alhamdulillah selalu menghiasi mulutnya.. Lego.. Selow.. Woles... Gak ngoyo..
Contoh real: Gaji 3 juta didapat, disyukuri betul, dinikmati, digunakan menafkahi keluarganya, zakat dibayarkan, sebagian digunakan untuk usaha lain walaupun kecil-kecil di jalan yang HALAL, lalu Allah kasih jalan rejeki lain lewat usahanya tersebut.
"Tiap bulan gaji saya sisihkan buat usaha mas, jualan baju grosir dibangtu istri, Alhamdulillah dapat untung, saya belikan beras, saya bagi ke tetangga, eh besok dapat pesanan lagi.."
Naaah! Level pengusaha pemula...
4. REZEKI YANG DIJANJIKAN!
“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq:2-3)
Ini level atas, maqom tertinggi, gak semua orang mampu menjalani. Levelnya sudah TAQWA... Yaitu melakukan semua perintah Allah, dan menjauhi semua larangannya, dan yakin 1.000.000% yakin Allah akan memberinya rejeki dari jalan yang tidak disangka-sangka (min haitsu layah tasib). Ini orang yang sudah mampu bersedekah dengan hartanya di saat lapang maupun sempit..
Contoh Real: punya usaha sendiri, sebulan untung 10 juta, tanpa ampun dia berani sedekah 20%nya.. Langsung 2 juta dikasih ke panti asuhan atau duafa yang membutuhkan. Besoknya dia dapat rejeki nomplok orderan yang senilai 20 juta, atau 10 kali lipat.
Saya punya kawan, pengusaha kebun Jeruk dan jualan software, dua bidang berbeda. Orang ini kalo sedekah 'nggilani', tiap ada yang butuh bangun masjid dia gampang mengeluarkan uangnya berjuta-juta, berikutnya dia seperti mengundang keberuntungan.. Dapat hadiah dari beberapa acara, dapat mobil 2 kali, dapat motor 1 kali, dari ratusan ribu orang kenapa dia terus yang beruntung? Mmmm... Ini yang Allah janjikan..
Bahasa gaulnya "wani pirooo?" Gampang bagi Allah mengembalikan dari jalan yang tidak disangka-sangka...
Ambil kaca, ayo kita ngaca masing-masing... Grak!!
Sudah di level berapakah kita dipercaya Allah menggapai rejekinya?
Apakah sudah di level wani piro? Atau masih setia menunggu ada yang mengetuk pintu membawakan nasi dus dari tahlilan orang meninggal...?
Artikel ditulis oleh : @Saptuari