Fakta Pemuda 17 Tahun yang Lahirkan Bayi Melalui Operasi Caesar, Ternyata Tidak Benar Adanya
Sampai diduga sebagai pertanda buruk, ternyata tidak benar seperti itu.
Belakangan ini di media sosial sedang ramai kabar tentang seorang remaja pria dari Grobogan, Jawa Tengah yang melahirkan bayi. Remaja berusia 17 tahun bernama Ganang Yudho Putra Duri ini bahkan disebut-sebut harus melahirkan dengan operasi caesar. Apakah hal ini benar adanya?
Melahirkan bayi berkelamin laki-laki dengan cara operasi caesar di salah satu rumah sakit di Kota Semarang, Selasa 24 Oktober 2017.
Baca juga : 11 Pangeran dan 4 Mentri Saudi Terlibat Korupsi, Netien:"Udah Kaya Raya kok Doyan Korupsi"
Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Kota Semarang, bernama Hanif menyebutkan bahwa hal ini ternyata tidak benar adanya. Bukannya mengandung bayi, namun terdapat janin yang menempel pada tubuh Ganang dan terus ada di dalam tubuhnya selama 17 tahun.
Hal ini disebabkan karena saat dilahirkan, Ganang sebenarnya adalah anak kembar. Namun, gumpalan janin kembarannya tidak bisa dipisah secara normal dan menempel pada tubuhnya.
Janin yang tidak berkembang sama sekali inilah yang kemudian dikeluarkan dari tubuh Ganang melalui operasi.
Sebelumnya, Ganang memang dikenal luas memiliki perut yang membuncit layaknya ibu hamil. Tak hanya itu, Ia juga kerap mengeluhkan rasa sesak pada dadanya akibat dari adanya gumpalan janin pada tubuhnya.
Karena banyak warga yang penasaran namun kurang informasi, isu tentang Ganang yang melahirkan seorang bayi namun bayinya meninggal pun menyebar. Padahal, hal ini tidak benar adanya.
Pada hari Rabu, 25 Oktober 2017, janin kembaran Ganang yang sudah dikeluarkan dari tubuhnya pun tiba di rumah duka pada pukul 14.00 WIB. Setelahnya, janin langsung dimakamkan oleh keluarganya di desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
“Ketika ditanya, kata keluarga habis memakamkan bayi yang diambil dari perut Ganang. Pemakaman tidak ada tetangga yang ikut hanya keluarga saja.” kata Jamal, warga desa setempat, Rabu (25/10/2017)
Baca juga : Kisahnya Viral, Ikuti Saran Dokter Untuk Check Up di RS, Balita Jessica ini Malah Meninggal
Sebelum dikuburkan, janin bayi yang dibawa dari rumah sakit di Semarang, tiba di rumah duka, Selasa sekitar pukul 14.00 WIB. Dimana, beberapa saat seteleh tiba di rumah duka, oleh keluarga, janin langsung dimakamkan di kompleks pemakanan desa setempat.
Sebelum dikabarkan melahirkan janin, Ganang yang tinggal tidak jauh dari rumahnya sempat bermain ke rumah Jamal. Saat bermain, remaja tersebut mengeluh merasakan sesak di bagian dadanya yang membesar.
“Dia pernah mengeluh sesak di sini (sambil menunujuk dada). Saat mengeluh karena tidak tahu kenapa, saya cuma jawab mungkin lagi sakit masuk angin. Perutnya Ganang, memang besar mungkin itu yang bikin sesak,” kata Jamal yang ditemui di kompleks pemakaman.
Oleh warga sekitar Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, perut Ganang diketahui membesar sejak usia tujuh tahun. Karena besarnya perut, saat berjalan dan melakukan aktivitias sehari-hari, Ganang harus membusungkan dada.
Babinkamtibmas Desa Panunggalan Bripka Purwono Adi Muyawan, mengungkapkan sejak umur setengah tahun terdapat benjolan di perut Ganang namun hilang setelah beranjak dewasa.
Oleh warga sekitar Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, perut Ganang diketahui membesar sejak usia tujuh tahun. Karena besarnya perut, saat berjalan dan melakukan aktivitias sehari-hari, Ganang harus membusungkan dada.
Baca juga : Sakit Langka Ibu Tega Tinggalkan Sejak Bayi, Perjuangan Ayah yang Merawat Bocah 7 Tahun ini Bikin Haru
Babinkamtibmas Desa Panunggalan Bripka Purwono Adi Muyawan, mengungkapkan sejak umur setengah tahun terdapat benjolan di perut Ganang namun hilang setelah beranjak dewasa.
Purwono juga mengungkapkan bahwa perut Ganang sudah membesar sebelum di bawa ke rumah sakit, Ganang juga kerap mengeluh sakit di perutnya.
“Memang dari fisiknya, perut Ganang terlihat besar. Sebelum dibawa ke rumah sakit, ia sempat ke rumah mengeluh perutnya sakit. Kemarin bayinya sudah dimakamkan pihak keluarga di pemakaman umum desa.” jelasnya.