Jerawat Pada Area Kemaluan Pasti Membuatmu Malu Saat Bersama Suami, Begini Cara Mengatasinya



Jerawat memanglah hal umum yang biasanya dapat dimiliki oleh siapa saja. Jerawat dapat tumbuh pada bagian anggota tubuh manapun. Baik di wajah, punggung, dan juga area lain, termasuk bagian kemaluan atau bisa juga disebut area genital.

Seperti yang kita ketahui bahwa daerah kemaluan merupakan bagian tubuh yang sensitif dan rentan terhadap iritasi. Oleh sebab itu, setiap orang harus menjaga daerah kemaluannya agar tetap bersih.

Seperti yang dikutip dari ummi-online, Apa aja sih yang dapat menyebabkan jerawat pada kemaluan?

1. Hormon
Berbeda dengan jerawat pada wajah yang umumnya disebabkan oleh kelenjar sebaceous atau kelenjar minyak, jerawat pada bagian kelamin disebabkan oleh kelenjar apokrin atau kelenjar keringat. Bagi sebagian orang yang memiliki masalah hormonal mungkin pernah mengalaminya, seperti jerawat muncul di wajah ketika menjelang atau saat menstruasi. Nah jerawat tersebut juga dapat muncul di area lain. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya hormon progesteron pada kelenjar aprokin, sepertihalnya juga pada kelenjar minyak di wajah atau punggung. Keringat berlebih dapat menyebabkan bakteri terakumulasi di area kemaluan, sehinga pori-pori tersumbat dan jerawat pun tak dapat dihindari.

2. Kebersihan saat menstruasi
Bagi wanita, menjaga kebersihan ketika menstruasi sangatlah penting, sebab area miss V akan lebih lembab dari biasanya. Darah kotor dan keringat yang bercampur, serta bakteri streptococcus pyogenes atau staphylococcus aureus yang terbawa tangan atau media lain yang singgah pada area kemaluan sangat memungkinkan menjadi penyebab timbulnya jerawat di area miss V.

3. Menggunakan celana dalam yang ketat atau panas
Bagi sebagian orang mungkin ada yang hobi menggunakan celana dalam ketat, padahal ini bukanlah hal yang bisa disepelekan begitu saja karena dapat membuat area kemaluan kekurangan sirkulasi udara, membuatnya lembab dan dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Apalagi jika bahan celana dalam tersebut panas dan kasar, area kemaluan menjadi mudah terkena iritasi.

4. Rambut kemaluan
Meskipun rambut kemaluan memili fungsinya sendiri, namun jika tidak dijaga kebersihannya maka dapat membuat kemaluan menjadi sarang bakteri. Itu sebabnya di dalam Islam, kita juga diperintahkan untuk menjaga kebersihannya dengan rutin memotongnya.

5. Makanan
Ada jenis makanan tertentu yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menjadi pemicu produksi minyak dan keringat secara berlebih. Seperti telur, mentega dan berbagai makanan lain yang memiliki kandungan minyak jenuh yang tinggi.

6. Alergi
Selain makanan, hal lain yang dapat menjadi pemicu alergi ini adalah pemilihan deterjen untuk mencuci pakaian. Apalagi bagi orang yang memang memiliki kulit sensitif. Pada wanita, aleergi juga dapat disebabkan oleh penggunaan pembalut saat menstruasi. Karena tidak semua pembalut cocok untuk semua orang.

7. Herpes genital
Infeksi ini disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sering juga disebut dengan HSV. Penyakit ini termasuk salah satu infeksi menular dan umumnya ditularkan melalui hubungan seksual (vagina, anal,maupun  oral). Kemunculan Herpes genital ini dapat dikenali dengan adanya lepuh seperti jerawat berwarna kemerahan dan terasa sakit di sekitar area kemaluan. Luka tersebut bisa pecah dan menjadi luka terbuka.

Untuk dapat mengurangi gejala infeksi herpes genital ini, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan antivirus. Obat-obatan tersebut hanya berfungsi sebagai pencegah virus herpes simpleks agar tidak menggandakan diri, dan tidak bisa menghilangkan virus dari tubuh secara sepenuhnya.

Bagaimana Cara Mengatasi atau mencegah agar area kemaluan kita tidak berjerawat?

1. Senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan area kemaluan. Salah satunya dengan mengelapnya dengan tisu atau kain yang bersih setiap setelah buang air besar maupun kecil.

2. Gunakan celana dalam yang berbahan lembut dan hindari penggunaan celana dalam yang ketat. Agar kulit-kulit dapat bernafas dan tidak menyebabkan keringat berlebih pada area kemaluan.

3. Rajin-rajinlah memotong atau mencukur rambut kemaluan. Gunakan juga alat pencukur yang tepat, agar tidak melukai kulit dan menyebabkan jerawat.

4. Konsumsi makanan yang sehat dan hindari makanan yang mengandung minyak jenuh secara berlebih.

5. Bagi wanita yang sedang menstruasi, rajin-rajinlah mengganti pembalutnya. Maksimal mungkin 4 jam sekali. Hal ini dapat membantu agar area kemaluan tetap terjaga kelembabannya.

6. Jangan sembarangan menggunakan pembersih area kewanitaan, kecuali jika memang dianjurkan oleh dokter.

7. Berhati-hati saat mencukur atau memotong rambut kemaluan. Agar kulit tidak terluka ataupun menghindari rambut tumbuh ke dalam. Sebaiknya menggunakan gunting dibandingkan alat cukur. Atau menggunakan alat cukur yang tajam dan menggunakan gel atau krim cukur.

8. Gunakan deterjen yang cocok untuk kulit, terutama bagi kamu yang berjenis kulit sensitif.

9. Hindari menyentuh jerawat, apalagi tangan kita biasanya terdapat bakteri jahat yang tidak terlihat.

Meskipun jerawat di kemaluan terlihat sepele, tapi jangan diabaikan ya. Tetap jaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel