Benarkah Belajar Bahasa di Usia Dewasa Dikatakan Terlambat? Inilah Faktanya
Bahasa sangat dibutuhkan untuk bisa berinteraksi dengan orang lain, contohnya bahasa asing. Banyak orang yang tidak mengetahui bahasa asing, karena tidak mempelajarinya sejak kecil. Karena hal itu, banyak orang yang tidak mau belajar bahasa di usia dewasa karena sudah terlambat.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa struktur otak manusia sebenarnya merupakan struktur yang dinamis yang bisa berubah sendiri sebagai respons terhadap pengalaman baru dan beradaptasi terhadap cedera yang kemugkinan mengenainya. Inilah fenomena yang dikenal dengan neuroplasticity.
Jadi kesimpulannya secara kolektif, inti penelitian ini menyarankan bahwa seseorang tak pernah terlalu tua untuk mempelajari suatu hal baru, tetapi semakin tua usianya, semakin sulit baginya untuk memeroleh hasil maksimal. Hal ini dikarenakan neuroplasticity umumnya menurun seiring dengan bertambahnya usia seseorang, yang berarti bahwa otak menjadi kurang bisa fleksibel dalam merespon hal-hal baru.
Menurut Albert Costa, seorang profesor neurosains yang memelajari bilingualisme di Universitat Pompeu Fabra, Barcelona. Dikatakan bahwa orang-orang yang lebih tua memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak daripada orang-orang yang lebih muda, dimana hal ini memungkinkan bagi orang yang lebih tua untuk menjadi seperti pembicara bahasa asli.
Bagi orang yang lebih dewasa, menghafalkan kosakata dalam bahasa asing lebih mudah dilakukan daripada belajar gramatika ataupun syntax. Hal ini karena kata-kata baru dapat dengan mudah dipetakan ke dalam ranah pengetahuan yang sudah ada dalam diri seseorang.
Akan tetapi pelajar yang lebih tua biasanya akan lebih sulit untuk bisa fasih dalam hal pengucapan atau aksen dikarenakan fonem atau bunyi bahasa biasanya diterima lebih natural oleh anak-anak.
Jadi belajar bahasa asing di usia dewasa bukanlah hal yang terlambat loh. Jangan ragu untuk selalu belajar ya, agar kamu dapat menikmati hidup ini dengan segala sesuatunya, semoga artikel ini bermanfaat.