Memperdengarkan Ayat Al Qur'an Pada Janin Ternyata Dapat Berefek Menentramkan Bayi dan Janin dalam Kandungan. Mengapa Demikian ?


Ketika seorang wanita dinyatakan hamil, apa yang ia lakukan? Tentu, bersyukur dan menjaga kandungan sebaik mungkin, karena ia bakal melahirkan calon generasi penerusnya. 

Mengajarkan anak membaca Al-Qur'an dan memahaminya sejak usia dini adalah salah satu dari mendidik secara islami. Jangan sampai anak sudah besar tidak bisa membaca dan juga memahami Al-Qur'an. Tahukah anda, bahwa ternyata kita sudah bisa "Mengajarkan" Al-Qur'an bahkan sejak bayi masih berada dalam kandungan? Seorang ibu hamil dan dokter pernah menunjukkan bagaimana efek ayat Al-Qur'an yang di dengarkan pada janin. 

Memperdengarkan ayat Al-Qur'an pada janin bayi ternyata dapat berefek menentramkan bayi dan dalam janin. Mengapa demikian ? 


Pada tahun 1839, ilmuan Enrick William Duve menemukan bahwa mengekspos otak dengan gelombang suara rendah berpengaruh positif pada sel di dalam tubuh manusia. Ilmuan ini menemukan bahwa memperdengarkan gelombang rendah ini membuat sel-sel otak berada dalam keadaan getaran. Setiap sel bergetar mempengaruhi perbaharuan sistem sel-sel lain di sekitarnya. 

Karena itu, penelitian menggunakan cara ini untuk mengobati beberapa penyakit psikologis seperti skizofrenia, kecemasan, masalah tidur dan beberapa kebiasaan buruk seperti merokok, kecanduan narkoba, dan lain lain. 

Di dalam kebiasaan masyarakat barat, mendengarkan lagu klasik menimbulkan 'mozart effect' yang dipercaya berpengaruh dalam tumbuh kembang janin. Konon, mereka percaya bahwa ini bakal membuat anak semakin cerdas, walaupun belakangan benyak yang menentan 'mozart effectini. 

Sebagai muslim, kita harus yakin bahwa bacaan ayat Al-Qur'an yang merdu ternyata memiliki gelombang alpha. Mendengarkan bacaan ayat Al-Qur'an yang disenandungkan secara merdu memiliki gelombang alpha pada otak bayi. Ini juga menjadikan pikiran yang tenang, kesehatan dan intelejensia meningkat. 

"kami telah minciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatian (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah kami yang menciptakannya?"(QS, 56:57-59).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel