Komplain Memang Boleh, Tapi Bunda Musti Secerdas ini Saat Membeli Barang/Belanja
ilustrasi
Teliti dulu sebelum mebebli apa-apa, jangan tergiur harga murah nyatanya murahan
Pesan kuno ‘teliti sebelum membeli’ masih berlaku hingga kini. Nyatanya, ada saja kemungkinan mendapatkan barang yang cacat. Murah atau mahal, tetap saja bikin kesal. tak jadi masalah uangnya tapi kejujurannya itu loh yang tak diutamakan, bener gak bun?
Baca juga : Suami Harus Peka, Jika Istri Sudah Tunjukkan 10 Tanda ini Berarti Istri Kelelahan
Eits,jangan dulu marah-marah di media sosial dan mention merek produk atau tokonya. Sebagai konsumen, Anda memang punya hak untuk komplain. Tapi, agar komplain itu berhasil, Anda perlu tahu triknya. sudahkah tau? jika belum simak ulasan berikut ini agar tidak salah dalam komplain
4 Trik menjadi pembeli cerdas
1. Cari tahu layanan purna-jual
Perusahaan yang berorientasi pada service biasanya memiliki sistem purna-jual yang baik. Ada yang boleh tukar dalam waktu satu minggu, ada yang memberi garansi satu tahun, dan ada yang bersedia memperbaiki dengan sedikit biaya jasa.
Tanyakan ketentuan purna-jual pada pramuniaga toko atau kasir. Jika berkaitan dengan perusahaan besar, umumnya mereka memiliki nomor telepon customer service (CS) yang akan membantu mencarikan solusi.
Baca juga : Sudah Menyatakan Cinta, Tapi Dia Tak Mau Nikah, Sebenarnya Laki-Laki Seperti ini Rendah Harga Diri
2. Ungkapkan dengan ramah
Saat bertemu pramuniaga atau bicara dengan petugas CS, ungkapkan komplain Anda dengan santun. Tidak usah galak atau judes.
Makin konsumen galak, mereka makin malas melayani, sehingga proses komplain sengaja dibuat lama.
Kalau Anda bicara dengan manis, mereka malah jadi tidak enak hati, sehingga dengan senang hati melayani komplain Anda.
3. Sertakan bukti
Bawalah bukti yang jelas, misalnya barang yang Anda beli dan bon pembelian.
Jika memang komplain Anda memenuhi syarat tukar barang yang sesuai dengan ketentuan toko, katakanlah boleh tukar atau boleh refund dalam 7 hari sejak waktu pembelian,
Anda tak akan kesulitan menukar barang atau menerima dana kembali.
Baca juga : Meski Banyak Uang, Bukan Suami Sukses Namanya Kalau Hati Istri Menderita
4. Eskalasi ke atasan
Jika pramuniaga tidak bisa memecahkan masalah Anda, jangan langsung emosional. Barangkali kasus Anda memang agak luar biasa, sehingga mereka tidak tahu prosedurnya.
Misalnya, tagihan ponsel Anda membengkak selama 3 bulan terakhir. Dari tagihan terlihat Anda dikenai biaya internet tambahan. Padahal, Anda masih punya paket data.
Mintalah untuk berbicara dengan manajernya. Biasanya mereka diberi wewenang untuk mengambil keputusan dalam kasus khusus, misalnya untuk 3 bulan ke depan Anda sebagai konsumen dibebaskan dari biaya abonemen.